Buat yang mau , silahkan aja. Tapi kalau ada bahasa yang kurang mengenakkan dihati dan perut, silahkan dimuntahkan saja ya. Maaf kalau bagus. Makasih kalo jelek. hahahah
Selamat siang.
Yang terhormat.......
Yang terhormat.....
Beserta teman teman sekalian
Salam Sejahtera
Pertama-tama marilah kita ucapkan puji dan syukur kepada Tuhan YME YANG TELAH MELIMPAHKAN karunia Nya kepada kita sehingga kita dapat berkumpul disini. Saya mengucapkan terima kasih kepada kita semua karena telah berkenan hadir disini. Dan saya juga berterima kasih atas kesempatan yang telah diberikan untuk memberikan sepatah DUA PATAH kata pada hari ini.
Topik yang saya ambil pada kesempatan kali ini adalah pendidikan Indonesia,
Hadirin yang saya hormati,
Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kita. Di jaman yang semakin modern ini, kita harus berlomba untuk memperbanyak ilmu pengetahuan. Jika tidak, kita akan ketinggalan dengan yang lainnya.
Semua orang berlomba untuk menggali ilmu demi mewujudkan kehidupan di masa depan yang lebih cerah. Tanpa pendidikan, kita tidak akan bisa apa-apa. Kita akan mati ditelan zaman. Kita hanya akan bisa diam menunggu zaman untuk memahami kita dan mau membantu kita. Namun, hal itu sangat tidak mungkin terjadi. Zaman tidak ingin bersahabat dengan kita. Kita lah yang harus mencoba untuk berteman dengan mereka. Memahami keadaan mereka dan mengubah masa depan menjadi lebih baik. Semua itu bisa kita lakukan hanya dengan satu kata yaitu pendidikan.
Tapi bisakah hal itu dapat terjadi? Mari kita lihat kondisi pendidikan di negara kita ini. Memang masih banyak anak-anak berusia muda yang setiap pagi sudah datang ke sekolah. Tapi, saat pelajaran dimulai ia sebenarnya tidak mendapatkan apa-apa. Karena ia kebanyakan datang ke sekolah tujuannya bukan untuk mengubah masa depan mereka, melainkan hanya agar bisa bercengkrama dengan temannya, atau agar ia tidak berada di rumah, atau yang paling parahnya mereka ke sekolah agar mereka tidak dimarahi orang tuanya. Mereka tidak sadar apa yang sedang mereka lakukan. Mereka hanya membuang hari demi hari. Mereka juga membuang uang selembar demi selembar dengan mereka bersekolah tanpa ada manfaat yang mereka dapatkan.
Tanpa menyalahkan pihak manapun, sepertinya mereka tidak peduli dengan apa yang terjadi di kedepannya. Yang penting mereka saat ini senang. Bukan hanya kurangnya kesadaran dari pihak siswa yang terjadi di Indonesia, melainkan juga kurangnya kesadaran di pihak guru. Tanpa mengurangi rasa hormat saya terhadap sosok seorang guru, saya ingin mengatakan bahwa sudah cukup banyak guru yang tidak dengan sepenuh hatinya mengajar. Mereka hanya mengajar demi mempertahankan kelangsungan hidup mereka. Terlebih-lebihnya kita bisa lihat keadaan ini di guru-guru yang mengajar di sekolah negeri alias guru yang digaji oleh pemerintah. Mungkin untuk guru yang mengajar di sekolah swasta, keadaan ini tidak terlalu parah. Bagaimana dengan guru negeri? Mereka biasanya hanya datang untuk mengisi absen, lalu masuk ke kelas sebentar, dan lalu permisi keluar dengan alasan belum sarapan. Masih adakah rasa malu mereka? Atau yang lebih parahnya, mereka menyuruh siswanya untuk membelikan makanan kepadanya dan dia sendiri sibuk minum kopi sambil membaca koran. Memang tidak semua guru negeri beritndak sedemikian rupa. Tapi, pasti tidak sedikit yang bertindak demikian. Bayangkan sudah berapa banyak waktu yang mereka buang? Berapa banyak ilmu yang sudah dibuang? Mereka menyia-nyiakan semangat murid-muridnya untuk belajar dan mereka semakin membuat masa depan muridnya semakin hancur. Hal tersebut terjadi karena tidak ada rasanya kesadaran secara penuh dari hatinya yang mengatakan bahwa Ia adalah sosok yang penting bagi siswanya dan hanya dialah yang mungkin dapat membantu siswanya untuk merubah masa depan yang mengecewakan menjadi masa depan yang membahagiakan.
Hadirin yang saya hormati,
Begitu juga dengan sosok pemerintah. Mereka juga tidak memiliki kesadaran untuk membantu kondisi pendidikan Indonesia. Mereka sebagian menutup matanya akan apa yang sedang terjadi. Mereka membiarkan anak-anak untuk menjual koran di pagi hari, membiarkan jumlah anak-anak yang semakin putus sekolah, membiarkan sosok guru yang kurang berkualitas, membiarkan sarana dan prasarana pendidikan yang kurang memadai dan membiarkan dirinya sendiri untuk tidak memperbaiki keadaan. Masyarakatnya semakin bodoh dan pemerintah malah memanfaatkan kebodohan masayarakatnya. Mereka mengambil uang negara dan membuang-buangnya demi hal yang tidak perlu. Padahal jika mereka memiliki kesadaran akan tugas mereka, mereka akan mengggunakan uang tersebut untuk membantu anak-anak putus sekolah, memperbaiki keadaan bangunan sekolah yang tidak memungkinkan lagi untuk ditempati, memberikan gaji yang lebih pantas kepada guru dan yang lainnya.
Jika sosok siswa, guru dan pemerintah tidak menyadari akan tugas dan tanggung jawabnya maka semakin hancurlah nasib bangsa ini. Sosok tersebut tidak sadar akan apa yang mereka lakukan. Mereka masih menutup mata mereka. Bukan hanya mereka, tetapi juga kita. Kita harus memberbaiki kualitas bangsa ini dan salah satu caranya adalah pendidikan. Pendidikan itu proses yang panjang, yang tak henti-hentinya untuk mencapai satu tujuan dan terbuka untuk menerima ide-ide dan konsep-konsep baru. Itu makna pendidikan, sehingga suatu saat hasil dari pendidikan itulah yang akan menumbuhkan budaya baru dengan manusia yang cerdas dan berkualitas.
Semuanya hanya melalui pendidikan yang berkualitas. Akhir sampai disini, semoga bangsa Indonesia menjadi negara yang maju dan negara dengan tingkat pendidikan yang tinggi.
Hanya itulah sepatah dua patah kata dari saya. Jika ada kesalahan kata, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya. Saya ucapkan terima kasih.
Selamat siang.
Yang terhormat.......
Yang terhormat.....
Beserta teman teman sekalian
Salam Sejahtera
Pertama-tama marilah kita ucapkan puji dan syukur kepada Tuhan YME YANG TELAH MELIMPAHKAN karunia Nya kepada kita sehingga kita dapat berkumpul disini. Saya mengucapkan terima kasih kepada kita semua karena telah berkenan hadir disini. Dan saya juga berterima kasih atas kesempatan yang telah diberikan untuk memberikan sepatah DUA PATAH kata pada hari ini.
Topik yang saya ambil pada kesempatan kali ini adalah pendidikan Indonesia,
Hadirin yang saya hormati,
Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kita. Di jaman yang semakin modern ini, kita harus berlomba untuk memperbanyak ilmu pengetahuan. Jika tidak, kita akan ketinggalan dengan yang lainnya.
Semua orang berlomba untuk menggali ilmu demi mewujudkan kehidupan di masa depan yang lebih cerah. Tanpa pendidikan, kita tidak akan bisa apa-apa. Kita akan mati ditelan zaman. Kita hanya akan bisa diam menunggu zaman untuk memahami kita dan mau membantu kita. Namun, hal itu sangat tidak mungkin terjadi. Zaman tidak ingin bersahabat dengan kita. Kita lah yang harus mencoba untuk berteman dengan mereka. Memahami keadaan mereka dan mengubah masa depan menjadi lebih baik. Semua itu bisa kita lakukan hanya dengan satu kata yaitu pendidikan.
Tapi bisakah hal itu dapat terjadi? Mari kita lihat kondisi pendidikan di negara kita ini. Memang masih banyak anak-anak berusia muda yang setiap pagi sudah datang ke sekolah. Tapi, saat pelajaran dimulai ia sebenarnya tidak mendapatkan apa-apa. Karena ia kebanyakan datang ke sekolah tujuannya bukan untuk mengubah masa depan mereka, melainkan hanya agar bisa bercengkrama dengan temannya, atau agar ia tidak berada di rumah, atau yang paling parahnya mereka ke sekolah agar mereka tidak dimarahi orang tuanya. Mereka tidak sadar apa yang sedang mereka lakukan. Mereka hanya membuang hari demi hari. Mereka juga membuang uang selembar demi selembar dengan mereka bersekolah tanpa ada manfaat yang mereka dapatkan.
Tanpa menyalahkan pihak manapun, sepertinya mereka tidak peduli dengan apa yang terjadi di kedepannya. Yang penting mereka saat ini senang. Bukan hanya kurangnya kesadaran dari pihak siswa yang terjadi di Indonesia, melainkan juga kurangnya kesadaran di pihak guru. Tanpa mengurangi rasa hormat saya terhadap sosok seorang guru, saya ingin mengatakan bahwa sudah cukup banyak guru yang tidak dengan sepenuh hatinya mengajar. Mereka hanya mengajar demi mempertahankan kelangsungan hidup mereka. Terlebih-lebihnya kita bisa lihat keadaan ini di guru-guru yang mengajar di sekolah negeri alias guru yang digaji oleh pemerintah. Mungkin untuk guru yang mengajar di sekolah swasta, keadaan ini tidak terlalu parah. Bagaimana dengan guru negeri? Mereka biasanya hanya datang untuk mengisi absen, lalu masuk ke kelas sebentar, dan lalu permisi keluar dengan alasan belum sarapan. Masih adakah rasa malu mereka? Atau yang lebih parahnya, mereka menyuruh siswanya untuk membelikan makanan kepadanya dan dia sendiri sibuk minum kopi sambil membaca koran. Memang tidak semua guru negeri beritndak sedemikian rupa. Tapi, pasti tidak sedikit yang bertindak demikian. Bayangkan sudah berapa banyak waktu yang mereka buang? Berapa banyak ilmu yang sudah dibuang? Mereka menyia-nyiakan semangat murid-muridnya untuk belajar dan mereka semakin membuat masa depan muridnya semakin hancur. Hal tersebut terjadi karena tidak ada rasanya kesadaran secara penuh dari hatinya yang mengatakan bahwa Ia adalah sosok yang penting bagi siswanya dan hanya dialah yang mungkin dapat membantu siswanya untuk merubah masa depan yang mengecewakan menjadi masa depan yang membahagiakan.
Hadirin yang saya hormati,
Begitu juga dengan sosok pemerintah. Mereka juga tidak memiliki kesadaran untuk membantu kondisi pendidikan Indonesia. Mereka sebagian menutup matanya akan apa yang sedang terjadi. Mereka membiarkan anak-anak untuk menjual koran di pagi hari, membiarkan jumlah anak-anak yang semakin putus sekolah, membiarkan sosok guru yang kurang berkualitas, membiarkan sarana dan prasarana pendidikan yang kurang memadai dan membiarkan dirinya sendiri untuk tidak memperbaiki keadaan. Masyarakatnya semakin bodoh dan pemerintah malah memanfaatkan kebodohan masayarakatnya. Mereka mengambil uang negara dan membuang-buangnya demi hal yang tidak perlu. Padahal jika mereka memiliki kesadaran akan tugas mereka, mereka akan mengggunakan uang tersebut untuk membantu anak-anak putus sekolah, memperbaiki keadaan bangunan sekolah yang tidak memungkinkan lagi untuk ditempati, memberikan gaji yang lebih pantas kepada guru dan yang lainnya.
Jika sosok siswa, guru dan pemerintah tidak menyadari akan tugas dan tanggung jawabnya maka semakin hancurlah nasib bangsa ini. Sosok tersebut tidak sadar akan apa yang mereka lakukan. Mereka masih menutup mata mereka. Bukan hanya mereka, tetapi juga kita. Kita harus memberbaiki kualitas bangsa ini dan salah satu caranya adalah pendidikan. Pendidikan itu proses yang panjang, yang tak henti-hentinya untuk mencapai satu tujuan dan terbuka untuk menerima ide-ide dan konsep-konsep baru. Itu makna pendidikan, sehingga suatu saat hasil dari pendidikan itulah yang akan menumbuhkan budaya baru dengan manusia yang cerdas dan berkualitas.
Semuanya hanya melalui pendidikan yang berkualitas. Akhir sampai disini, semoga bangsa Indonesia menjadi negara yang maju dan negara dengan tingkat pendidikan yang tinggi.
Hanya itulah sepatah dua patah kata dari saya. Jika ada kesalahan kata, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya. Saya ucapkan terima kasih.
Sekarang aku senang bahwa saya melihat situs ini, persis informasi yang sesuai yang diinginkan!
BalasHapusSekarang aku senang bahwa saya melihat situs ini, persis informasi yang sesuai yang diinginkan!
BalasHapus