Totipotensi

TOTIPOTENSI

1. Teori Totipotensi

Teori totipotensi ini dikemukakan oleh G. Heberlandt tahun 1898. Dia adalah seorang ahli fisiologi yang berasal dari Jerman. Pada tahun 1969, F.C.Steward menguji ulang teori tersebut dengan menggunakan objek empulur wortel. Dengan mengambil satu sel empulur wartel, F.C. Steward bisa menumbuhkannya menjadi satu individu wortel.


Teori dasar dari kultur in vitro ini adalah Totipotensi.Teori ini mempercayai bahwa setiap bagian tanaman dapat berkebang biak.karena seluruh bagian tanaman terdiri atas jaringan - jaringan hidup.

Totipotensi dalam biologi sel menunjukkan kemampuan suatu sel untuk dapat memperbanyak diri dalam keseluruhan (total) kemungkinan perkembangan yang dimungkinkan. Kata sifat totipoten lebih banyak dipakai. Sel punca, termasuk zigot, memiliki kemampuan ini. Pada tumbuhan, sel meristem yang berada pada titik tumbuh juga memiliki kemampuan ini.

Kemampuan totipotensi dapat diubah dengan mengganti lingkungan hidup/tumbuh sel. Modifikasi osmotik, nutrisi, hormon, atau sumber energi yang dipaparkan pada sel dapat mengubah sifat ini menjadi pluripoten ("banyak potensi"), multipoten ("berbagai potensi"), atau unipoten ("tunggal potensi"). Sel yang pluripoten memiliki kemampuan berubah yang masih banyak, multipoten hanya beberapa, dan unipoten adalah bentuk sel yang telah terspesifikasi
2. Prasyarat Melakukan Totipotensi
Pelaksanaan teknik ini memerlukan berbagai prasyarat untuk mendukung kehidupan jaringan yang dibiakkan. Yang paling esensial adalah wadah dan media tumbuh yang steril. Media adalah tempat bagi jaringan untuk tumbuh dan mengambil nutrisi yang mendukung kehidupan jaringan. Media tumbuh menyediakan berbagai bahan yang diperlukan jaringan untuk hidup dan memperbanyak dirinya. Ada dua penggolongan media tumbuh: media padat dan media cair. Media padat pada umumnya berupa padatan gel, seperti agar. Nutrisi dicampurkan pada agar. Media cair adalah nutrisi yang dilarutkan di air. Media cair dapat bersifat tenang atau dalam kondisi selalu bergerak, tergantung kebutuhan.

3. Sifat Totipotensi

Totipotensi yaitu kemampuan setiap sel tumbuhan untuk menjadi individu yang sempurna. Teori totipotensi ini dikemukakan oleh G.Heberlandt tahun 1898. Dia adalah seorang ahli fisiologi yang berasal dari Jerman. Pada tahun 1969, F.C. Steward menguji ulang teori tersebut dengan menggunakan objek empulur wortel. Dengan mengambil satu sel empulur wortel, F.C. Steward bisa menumbuhkannya menjadi individu wortel. Pada tahun 1954, kultur jaringan dipopulerkan oleh Muer, Hildebrandt, dan Riker

Istilah "totipotensi" sangat erat kaitannya dengan sel, sehingga konotasi totipotensi akan selalu mengarah pada istilah "totipotensi sel". Istilah ini banyak disebut dalam kaitannya dengan teknologi kultur jaringan.
Totipotensi sel diartikan sebagai kemampuan sel untuk tumbuh serta berkembang menjadi individu sempurna dengan organ-organ dan jaringan-jaringannya.

Matthias Schleiden dan Theodor Schwann mengemukan suatu teori yang dikenal sebagai "teori totipotensi sel" (total genetic potential), yang menyatakan bahwa setiap sel hidup mempunyai kemampuan untuk bereproduksi, membentuk organ, dan berkembang menjadi individu baru yang sempurna/utuh jika ditumbuhkan pada media dan lingkungan yang sesuai.
Teori ini selanjutnya dijadikan sebagai dasar dalam memanipulasi sel atau jaringan tanaman menjadi organ atau tanaman utuh secara in vitro (yang sekarang dikenal dengan teknologi kultur jaringan).

4. Pembentukan Totipotensi

Totipotent sel dibentuk selama fase seksual dan reproduksi asexual termasuk spora dan zygot. Zygot adalah produk dari perpaduan dari dua gamet. Dalam beberapa organisme, sel berdiffereniasi dan dapat kembali melakukan totipotency. Sebagai contoh, perkembangan manusia dimulai ketika sebuah sperma fertilizes menciptakan sebuah telur dan satu sel totipotent (zygote). Pada hari pertama setelah pembuahan, sel ini membagi menjadi identik totipotent sel. Kira-kira empat hari setelah pembuahan dan setelah beberapa siklus dari divisi sel, sel-sel ini mulai totipotent berspesialisasi. Pada tumbuhan, sel meristem yang berada pada titik tumbuh juga memiliki kemampuan ini.

Totipotent sel memiliki potensi total. Mereka dapat menjadi spesialis pluripotent sel yang dapat menimbulkan banyak sel anak, namun tidak semua, dari sel-sel yang diperlukan untuk pengembangan organisme. Pluripotent sel mengalami lebih spesialisasi ke multipotent sel yang berkembang untuk menjadi sel-sel yang memiliki fungsi tertentu. Misalnya, batang sel darah multipotent menjadi sel merah, putih dan sel-sel di dalam darah platelets (keping darah).

Kemampuan totipotensi dapat diubah dengan mengganti lingkungan hidup/tumbuh sel. Modifikasi osmotik, nutrisi, hormon, atau sumber energi yang dipaparkan pada sel dapat mengubah sifat ini menjadi pluripoten ("banyak potensi"), multipoten ("berbagai potensi"), atau unipoten ("tunggal potensi"). Sel yang pluripoten memiliki kemampuan berubah yang masih banyak, multipoten hanya beberapa, dan unipoten adalah bentuk sel yang telah terspesifikasi.

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Totipotensi"

Posting Komentar